Siapa Chingu di sini yang suka nonton marathon drama/film Korea? Jika Chingu salah satunya, wajib banget nonton rekomendasi film di bawah ini yang rupanya di ambil dari kisah nyata. Yuk, simak langsung!
1. A taxi driver (2017)
Sebelum membahas lebih lanjut tentang film ini, kami akan memberikan sedikit ulasan bahwasanya film ini diambil berdasarkan Gwangju Uprising di tahun 1980. Di mana pemberontakan dari masyarakat Korea terjadi pasca pembunuhan presiden Park Chung-hee pada 26 Oktober 1979, yang menyebabkan kondisi politik dan sosial di Korea tidak stabil. Dengan begitu, pemberontakan terjadi di mana-mana, termasuk daerah Gwangju.
Awalnya pemberontakan tersebut hanya dilakukan oleh mahasiswa Chonnam University karena tidak setuju dengan kediktatoran dari Chun Doo-hwan yang mana bertindak sebagai pemimpin negara setelah berhasil melengserkan Choi Kyu-hah (perdana menteri yang diangkat menjadi presiden pasca tragedi pembunuhan presiden Park).
Namun situasi semakin memanas dan pihak militer tak segan untuk membalas hingga menimbulkan banyak korban jiwa dari mahasiswa. Penduduk lokal pun ikut turun tangan sehingga konflik makin membesar. Bahkan, peristiwa ini diperkirakan menelan ratusan korban jiwa di 18-27 Mei 1980.
Tragedi ini akhirnya diangkat menjadi sebuah film dari sudut pandang seorang sopir taksi yang diperankan Song Kang-ho yang membantu seorang wartawan asal Jerman yang sedang meliput kejadian pemberontakan di Gwangju. Film ini bersetting pada 18-27 Mei 1980.
Film ini juga dipercaya menjadi perwakilan Korea Selatan untuk ajang Academy Awards. Di Korea, A Taxi Driver sangat populer dengan menjadikannya film dengan penonton terbanyak di 2017. Bahkan menurut KBS, film ini mampu menggaet 12 juta lebih penonton selama penayangannya. Dengan angka sebanyak itu, A Taxi Driver masuk ke peringkat 10 sebagai film terlaris di Korea sepanjang sejarah.
Source: hancinema.net
Source: ghienreview.com
2. The attorney (2013)
Jika di list pertama berasal dari tragedi bersejarah di Gwangju, maka berbeda dengan film satu ini yang mengambil kisah asli dari presiden Korea yaitu, Roh Moo Hyun. Sebelum menjadi presiden Korea, beliau adalah seorang pengacara di Busan. Setelah menangani kasus yang dikenal dengan nama ‘Burim Case’ tahun 1981 pada masa pemerintahan Presiden otoriter Chun Doo-hwa. Sekitar 22 siswa, guru, dan pekerja kantoran yang tergabung dalam sebuah klub buku ditangkap secara ilegal dengan tuduhan palsu jika mereka adalah simpatisan Korea Utara.
Roh Moo-hyun bersama teman-temannya membentuk tim legal untuk membela mereka yang mendapat tuduhan palsu karena melawan negara. Setelah menyelesaikan kasus ini, Roh Moo-hyun lebih dikenal sebagai pengacara yang memperjuangkan kasus-kasus yang berkaitan dengan HAM hingga akhirnya beliau memilih untuk terjun ke politik dan berhasil menduduki jabatan presiden ke-9 di Korea Selatan.
Dalam film ini, akting Song Kang Ho memang total sekali dan tak perlu diragukan lagi. Penyampaian karakter sebagai Song Woo-seok (aslinya adalah presiden Roh) dikemas sangat apik. The Attorney juga memperlihatkan kepada kita bagaimana perjuangan keras mereka dan pembelaan secara mati-matian untuk mendapatkan keadilan kepada negara.
Selain itu, The Attorney mendapatkan sambutan hangat dari negara-negara luar, seperti Amerika Serikat dan sempat menjadi perbincangan para kritikus film.
Source: ebay.com
Source: cinemaescapist.com
3. Memories of Murder (2003)
Ada yang pernah dengar tentang kasus pembunuhan berantai yang terjadi di daerah Hwaseong, Korea Selatan? Jika sudah, maka film ini akan menjadi tontonan yang pas karena mengisahkan kisah aslinya.
Bermula dari kasus pembunuhan berantai di tahun 1986 – 1991. Total dari 10 korban yang dipilih adalah berjenis kelamin perempuan dengan kisaran umur 14 hingga 71 tahun yang dibunuh secara brutal. Hampir 33 tahun lamanya, kasus ini masih belum terpecahkan siapa pelaku sebenarnya. Terbatasnya alat bantu pada waktu itu menjadi kendala terbesar sehingga polisi dan detektif kesulitan mencari tahu lebih jelas siapa pelakunya. Namun baru-baru ini pada 18 September 2019, polisi Korea mengungkapkan bahwa pelaku dari kasus ini sudah ditemukan dengan adanya bantuan pencocokkan DNA dari tiap tersangka yang dicurigai. Dan yang lebih mencengangkan lagi, pelaku yang dicari-cari selama ini sudah berada di penjara selama kurang lebih 20 tahun dengan kasus yang berbeda.
Memories of murder ini mengambil sisi cerita dari 2 detektif yaitu, Park Do-man, yang penuh percaya diri namun tak sungguh-sungguh saat bekerja, serta, Yong Goo, yang kerap menyiksa tersangka untuk mendapatkan pengakuan, bahkan ia tak segan merekayasa barang bukti untuk meringankan pekerjaannya. Mereka berdua ditugaskan untuk menangani kasus pembunuhan berantai yang tak lazim. Sempat tak akur di awal penugasan, namun akhirnya mereka berdua saling membantu untuk menemukan pelaku pembunuhan keji tersebut.
Dari film ini kita akan melihat bagaimana sulitnya para detektif ini mencari pelaku dengan keterbatasan bantuan teknologi. Dibintangi lagi-lagi oleh Song Kang-ho yang membuatnya semakin dikenal sebagai aktor terbaik dengan skil aktingnya yang top abis. Selain itu, film ini juga mengantongi penghargaan sinematografi terbaik dari tiga penghargaan bergengsi seperti, Blue Dragon Awards. Chingu akan merasakan bagaimana apiknya sinematografi yang indah dan cukup modern walaupun setting waktunya di tahun 80-an.
Source: i.pinimg.com
4. Hope (2013)
Berawal dari kisah nyata yang dialami oleh Nayoung, gadis kecil berumur 8 tahun. Dia pernah ditemukan hampir tewas di toilet umum karena mendapatkan tindakan kekerasan fisik dan seksual dari seorang pria berumur 57 tahun. Terjadi saat Desember 2008, Nayoung diculik ketika sedang berjalan menuju ke sekolah. Gadis malang ini mengalami trauma yang sangat besar dan menderita karena luka yang tidak bisa dipulihkan pada alat kelamin, dubur, dan ususnya. Bahkan, ia harus membuang beberapa bagian ususnya yang rusak, yang membuat Nayoung harus membuang air besar dan kecil melalui lubang kecil di bagian kanan perutnya. Herannya pengadilan hanya memberikan hukuman kepada pelaku selama 12 tahun penjara sehingga ini memicu kemarahan masyarakat Korea dan menuntut keadilan yang setimpal.
Dalam film ini karakter Nayoung berganti nama menjadi So-won yang diperankan oleh Lee Ra. Bercerita persis seperti kisah aslinya, yang berbeda hanya film ini mengambil sudut pandang tak hanya dari sisi So-won, namun juga ayah dari So-won yang ingin menghilangkan trauma anaknya yang menolak untuk bertemu pria dewasa, termasuk sendiri. Karena tak berani untuk mendekati So-won, sang ayah akhirnya mencoba untuk mengenakan pakaian berkarakter kartun favorit So-won agar bisa dekat dengan anaknya.
Kisah hidup So-won dan keluarganya mampu membuat penonton menjadi terbawa suasana dengan perjuangan mereka untuk bangkit dari keterpurukan. Film ini dikemas sangat baik sehingga membuat para penonton akan terbawa suasana yang penuh haru. Hope tak hanya sekedar film tapi juga harapan untuk semuanya agar tak mengalami kasus serupa seperti Nayoung. Hebatnya, film ini mendapatkan penghargaan film terbaik di 34th Blue Dragon Awards.
Source: asiamundi.com
5. Voice of a murderer (2007)
Film ini diambil dari kasus nyata di Korea yang belum menemukan siapa tersangka dibalik penculikan Lee Hyung-ho pada 29 Januari 1991. Ketika Lee Hyung-ho bermain bersama teman-temannya di playground depan rumah, namun sampai petang tiba ia tak kunjung pulang. Sampai akhirnya ada telepon masuk dari seorang lelaki yang meminta uang tebusan sebesar 70juta KRW dan car phone kepada orang tua Lee Hyung-ho, dengan syarat tidak melibatkan polisi. Sebagai orang tua pasti mereka ingin anaknya selamat sehingga menuruti permintaan penelepon tersebut.
karena sudah tak tahan untuk menunggu dan tekanan batin yang dirasakan orang tua Lee Hyung-ho, mereka pun meminta polisi untuk membantu. Entah bagaimana pelaku bisa mengetahui adanya polisi yang bertindak di belakang dan ia pun menelepon orang tua Lee kembali untuk mengganti lokasi transaksi. Walaupun sudah berulang kali ditelepon dan mengganti lokasi terus-menerus, tak kunjung Lee Hyung-ho dikembalikan. Fakta yang paling memilukan adalah, Lee yang menghilang selama 44 hari, sudah tewas dibunuh dua hari setelah diculik.
Karakter Lee Hyung-ho sebagai korban diganti namanya menjadi Han Sang-woo. Akting orang tua yang diperankan oleh Sol Kyung-gu dan Kim Nam-joo patut diacungi jempol karena mampu membuat kita merasakan frustasi dan kalutnya perasaan mereka saat anak semata wayangnya diculik.
Source: hancinema.net
Dari banyaknya film rekomendasi di atas bisa kita simpulkan bahwa menonton film Korea juga bisa menambah pengetahuan akan sejarahnya. Jadi tak hanya mengetahui budaya K-Pop saja, melainkan sejarah atau kejadian yang pernah terjadi di Korea.
Jika ingin belajar lebih banyak mengenai Korea Selatan, Chingu bisa mengikuti kelas di Namsan Course baik itu kelas reguler atau pun privat. Di sini Chingu bisa berdiskusi dan sharing dengan guru-guru tentang apapun yang berhubungan dengan Korea, entah itu budaya atau pun bahasanya.
Pendaftaran dan informasi lebih lanjut bisa di baca di kelas reguler dan kelas privat.