Pasti Chingu sudah tidak asing lagi dengan “Food Delivery” atau jasa pengantaran makanan. Bahkan di era modern seperti saat ini, semakin banyak bisnis makanan yang menawarkan jasa pengantaran makanan hanya dengan memesan online atau menggunakan aplikasi di smartphone.
Source: theinvestor.co.kr
Tapi tahukah Chingu bahwa jasa pengantaran makanan sudah ada sejak era Dinasti Joseon? Wah, berarti sudah berabad-abad metode seperti ini dilakukan ya.
Untuk lebih jelasnya, simak pembahasannya berikut ini.
Sejarah dari Food Delivery di Korea
Sejarah food delivery di Korea yang paling awal dalam catatan adalah mie soba dingin naengmyeon di era Joseon (1392-1910). Dalam bukunya, cendekiawan Hwang Yun-seok (1729-1791) menyebutkan bahwa ia memesan naengmyeon untuk makan siang bersama rekan-rekannya pada hari setelah ujian negara. Ini terjadi pada bulan Juli 1768.
Karena kelezatan naengmyeon yang akhirnya menjadi populer di kalangan bangsawan, yang akhirnya berpengaruh pada pengenalan jasa pengantaran pertama di Korea. Dalam buku Lee Yu-won, tercatat bahwa Raja Sunjo (memerintah 1800-1834) dari Joseon memerintahkan para pelayannya untuk membeli naengmyeon dan membawanya kembali ke istana sambil menikmati pemandangan di petang hari dengan para pejabatnya di tahun-tahun awal masa pemerintahannya.
Mulai saat itu, pengantaran makanan mulai berkembang dengan mengantarkan berbagai jenis sup dan mie di tahun 1930-an. Serta, jasa pengantaran makanan sudah menjadi hal biasa, bahkan sebuah artikel yang menggambarkan satu hari kehidupan seorang pengantar makanan yang diterbitkan di surat kabar.
Source: Wikipedia
Berkembangnya Food Delivery di Korea
Perilaku konsumtif orang Korea juga sudah berevolusi, yang awalnya memilih makanan dari selebaran iklan dan memesannya melalui telepon, hingga kini sudah bisa memesan dan membayar pada saat yang sama dalam aplikasi pada smartphone. Ditambah lagi, pemesan bisa memilih ingin membayar secara tunai atau kartu kredit (biasanya Visa atau Master cards), ini berguna agar deliverman tahu apakah harus membawa mesin EDC atau tidak. Seiring berjalannya waktu, jasa pengantaran makanan seperti ini di Korea semakin naik. Ini mencerminkan bahwa orang Korea lebih memilih untuk menekan layar smartphone-nya untuk memesan makanan dibandingkan harus membeli langsung seperti biasa di restoran.
Source: 90daykorean.com
Source: Pulse News Korea
Solusi di Waktu Tertentu
Permintaan untuk pengiriman makanan sangat dipengaruhi dari cuaca. Karena siapa yang yang mau berjalan di tengah hujan atau cuaca ekstrem untuk mendapatkan makanan di restoran? Situasi atau kondisi yang seperti ini biasanya membuat pesanan pengiriman melonjak.
Selain cuaca, permintaan pengiriman makanan juga meningkat pada saat akhir pekan dibandingkan pada hari kerja. Tentu saja lebih banyak yang memesan pada saat jam makan siang, tetapi pesanan pada malam hari pun sama sibuknya, mulai dari jam 9 malam hinggal tengah malam. Makanan yang paling sering dicari saat larut malam adalah ayam goreng, jokbal, dan bosam.
Ada beberapa tren menarik dalam pengiriman makanan di Korea. Misalnya, peningkatan pada pemesanan makanan untuk single order secara proporsional yang setara dengan meningkatnya jumlah orang yang hanya tinggal sendiri di rumahnya. Selain itu, banyaknya permintaan untuk lebih banyak menawarkan jenis menu makanan lainnya, selain ayam goreng dan jjajangmyeon.
Source: The Korea Times
Nah, itu adalah pengetahuan secara singkat tentang layanan food delivery di Korea. Dan bagi Chingu yang tertarik untuk studi di Korea, jangan lupa jika Namsan Course juga menyediakan layanan konsultasi. Chingu bisa bertanya kepada kami mengenai hal-hal apa saja yang perlu disiapkan untuk studi di Korea, atau Chingu juga bisa berkonsultasi tentang jurusan atau universitas yang sesuai dengan kebutuhan.
Hubungi kami melalui:
Live chat di website ini
WhatsApp: 0877 8177 1496
Kakaotalk: namsancourse
Line: @namsancourse
Instagram: @namsancourse