Banyak bahasa yang memiliki berbagai macam dialek, termasuk bahasa Korea. Bahasa Korea mempunyai beberapa dialek daerah yang sangat berbeda, dengan kekhasannya yang unik.
Berikut adalah beberapa dialek paling menonjol di seluruh Korea Selatan.
1. 경기 방언 (Dialek Gyeonggi)
Image Source: panorama-magz.com
경기 방언 (gyeonggi bangeon), atau dialek Gyeonggi, digunakan di sejumlah daerah di Korea Selatan dan terkonsentrasi di Seoul dan Incheon. Dialek ini adalah bahasa standar yang akan dipelajari ketika Chingu belajar bahasa Korea, dan digunakan di sebagian besar acara TV, stasiun radio, saluran berita, dan sebagainya. Semua orang di Korea akan memahami dialek ini, meskipun lawan bicaramu menggunakan dialek yang berbeda.
Karakteristik dialek Gyeonggi:
- Mereka mengubah ㅗ menjadi ㅜ
Contoh:
a) 먹고 싶다 (meokgo sipda) atau “Saya ingin makan” -> 먹구 싶다 (meokgu sipda) atau “Saya ingin makan”
b) ~ 하기도 하다 (~ hagido hada) atau “terkadang aku ~” -> 하기 두 하다 (~ hagidu hada) atau “terkadang aku ~” - Menambahkan konsonan ekstra seperti ㄹ ke sebuah kata
Contoh: 이거 로 (igeoro) atau “yang ini” -> 이걸로 atau 이걸루 (igeollo atau igeollu) yang berarti “yang ini”
2. 강원 방언 (Dialek Gangwon)
Image Source: rojakdaily.com
Gangwon adalah provinsi di sebelah timur Seoul dan terus menuju ke laut. Tempat ini terkenal dengan 한우 (hanu / daging sapi Korea), seluncur salju di musim dingin, dan pantainya di musim panas. Tempat ini juga terkenal memiliki banyak gunung dan hutan. Selain itu, Olimpiade Pyeongchang diselenggarakan di provinsi ini pada tahun 2018.
Karakteristik dialek Gangwon:
- Mereka mengucapkan ㅆ sebagai ㅅ
Contoh:
a) 쌀 (ssal) berarti “nasi” -> 살 (sal)
b) 싸움 (ssaum) yang berarti “pertarungan” -> 사움 (saum) - Mereka mengubah ㅏ menjadi ㅓ di akhir kalimat
Contoh:
a) 합시다 (hapsida) yang berarti “ayo lakukan ini” -> 합시 더 (hapsideo)
b) 남자 (namja) berarti “laki-laki” -> 머스마 (meoseuma) - Mereka menggunakan berbagai kata di akhir pertanyaan, seperti – 나, – 노, – 고, – 가, dan seterusnya
Contoh:
a) 비 와? (bi wa?) yang berarti “apakah hujan?” -> 비 오나? (biona?)
b) 누구 책 이야? (nugu chaegiya?) yang berarti “buku siapa itu?” -> 누 책 인고? (nu chaegingo?)
c) 어디가? (eodiga?) yang berarti “kemana kamu pergi?” -> 어데 가노? (eode gano?)
3. 충청 방언 (Dialek Chungcheong)
Image Source: robertharding.com
Chungcheong terdiri dari provinsi 충청남도 (chungcheongnamdo / Chungcheong Selatan) dan 충청북도 (chungcheongbukdo / Chungcheong Utara). Dua kota terkenal di daerah tersebut adalah Daejeon dan Cheonan. Banyak orang Korea berpikir bahwa aksen Chungcheong adalah salah satu aksen yang paling baik didengar. Itu karena bunyinya lebih lambat dan tidak sekuat beberapa dialek lainnya.
Karakteristik dialek Chungcheong:
- Jika kata terakhir dari kalimat diakhiri dengan ㅐ atau ㅔ, maka berubah menjadi ㅑ
Contoh:
a) 피곤해 (pigonhae) yang berarti “Saya merasa lelah” -> 피곤 햐 (pigonhya)
b) 뱀 (baem) yang berarti “ular” -> 뱜 (byam)
c) 뱀 에게 물 렸대 (baemege mullyeotdae) yang berarti “seseorang dipukul oleh ular” -> 뱜 한태 물 렸댜 (byamhantae mullyeotdya) - Jika kata terakhir dari kalimat diakhiri dengan 야, itu berubah menjadi 여
Contoh:
a) 아니야 (aniya) yang berarti “tidak” -> 아니여 (aniyeo)
b) 뭐야? (mwoya?) yang berarti “apa itu?” -> 뭐여 (mwoyeo)
4. 경상 방언 (Dialek Gyeongsang)
Image Source: triplook.me
경상 방언 (dialek Gyeongsang) umumnya digunakan di wilayah Gyeongsang di Korea Selatan. Kota yang menggunakan dialek ini adalah Busan, Daegu, Ulsan, Changwon, dan Gyeongju. Gyeongsang secara fisik berada di lokasi yang berlawanan dengan Seoul. Demikian pula, perbedaan dialek antara Gyeongsang dan dialek standar Korea juga cukup signifikan. Orang-orang di area ini berbicara dengan aksen yang kuat dan agresif. Tinggi dan rendah ketika berbicara jauh lebih signifikan daripada bahasa Korea standar.
Karakteristik dialek Gyeongsang:
- Ada sejumlah kata yang mereka ubah:
a) 으 menjadi 어
b) 의 menjadi 에
c) 그 menjadi 거
d) ㅚ menjadi ㅐ
e) ㅟ menjadi ㅣ atau ㅡContoh:
a) 저쪽 위에 있다. (jeojjok wie itda.) yang berarti “Ada di sana.” -> 저짜 우에 있 데이. (jeojja ue itdei.)
b) 왜 안 되냐? (wae an doenya?) yang berarti “Mengapa saya tidak bisa?” -> 와 안대 노? (wa andaeno?)
c) 뒤에 있다. (dwie itda.) yang berarti “Ada di belakang Anda.” -> 디 에 있다. (mati itda.) - Mereka mempersingkat kalimat
Contoh:
a) 뭐라고 했니? (mworago haenni?) yang berarti “Apa yang kamu katakan?” -> 뭐라 카노? (mworakano?)
b) 왜 그러 십니까? (wae geureosimnikka?) yang berarti “Mengapa?” -> 와 그라노? (wa geurano?)
c) 가 버려라 (ga beoryeora) yang berarti “pergi” -> 가 뿌라 (gappura) - Kalimat yang diakhiri dengan ~ 다 menjadi ~ 데이
Contoh:
a) 같이 합시다. (gachi hapsida.) yang berarti “Ayo pergi bersama.” -> 같이 합시 데이. (gachi hapsidei.)
b) 내가 왔다. (naega watda.) yang berarti “Saya di sini” -> 내가 왔 데이. (naega watdei.) - Kalimat interogatif yang diakhiri dengan ~ 니 menjadi ~ 나, ~ 노, ~ 고, atau ~ 가
Contoh:
a) 비 오니? (bi oni?) yang berarti “Apakah hujan?” -> 비 오나? (bi ona?)
b) 누구 책 이니? (nugu chaegini?) yang berarti “Buku siapa itu?” -> 누 책 이고? (nu chaegigo?)
c) 어디 가니? (eodi gani?) yang berarti “Kemana kamu pergi?” -> 어데 가노? (eode gano?)
5. 전라도 방언 (Dialek Jeollado)
Image Source: ttgasia.com
Provinsi Jeolla terletak di ujung barat daya Korea Selatan. Ini lebih jarang penduduknya daripada Provinsi Gyeongsang dan Chungcheong, tetapi mencakup beberapa kota penting, seperti Gwangju, yang memiliki populasi lebih dari 1,5 juta. Seperti dialek Chungcheong, dialek Jeolla lebih lambat daripada bahasa Korea Standar. Mungkin ciri khas penutur dialek Jeolla yang paling khas adalah kecenderungan untuk mengakhiri kalimat mereka dengan kata pengisi 잉 (“ing”). Ini tidak memiliki definisi yang tepat, tetapi dapat dibandingkan dengan bagaimana orang Kanada sering menyelesaikan kalimat mereka dengan “eh”.
Karakteristik dialek Jeolla:
- Mereka menambahkan ~ 잉, ~ 부러, ~ 쟤, dan seterusnya, di akhir kalimat
Contoh:
a) 그렇습니다. (geureoseumnida.) yang berarti “Ya itu.” -> 그 라죠 잉 ~ (geurajyoing ~)
b) 추천 을 하세요 chucheoneul haseyo yang berarti “Sarankan” -> 추천 하쇼 잉! (chucheon hasyoing!) - Mereka memiliki banyak ekspresi seruan
Contoh:
a) 어머 -> 오메. 왐마
b) 저기요 -> 아야
c) 어떻 하지 -> 어찌 아스 까나
d) 그래서 -> 근디 - Mereka sering menggunakan 거시기 (“benda”)
Contoh:
아 왜 그 왜 있잖아. 그 아이 의 이름 이 기억 나지 가 않아… ..(“Kamu tahu orang itu. Saya tidak ingat nama orang itu.”)>>내가 어제 거시기 랑 거시 가 하다가 가 거시기 한데 거시기 했는데
naega eoje geosigirang geosiga hadaga ga geosigihande geosigihaenneunde
아따 거 머시기 있냐, 그놈 아 이름 이 기억 이 안나 부러….
atta geo meosigi innya, geunoma ireumi gieogi annabureo….
6. 제주 방언 (Dialek Jeju)
Image Source: planetunfold.com
제주 방언 (jeju bangeon) yang berarti “dialek Jeju” hanya digunakan di Pulau Jeju. Pulau Jeju terletak di pantai barat daya Korea Selatan dan membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk bepergian dari Seoul dengan pesawat terbang. Dialek Jeju adalah salah satu dialek yang paling sulit dipahami di Korea Selatan, karena memiliki bahasa tersendiri. Itulah mengapa, orang Korea dari berbagai daerah mengalami kesulitan mencoba memahami dialek Jeju.
Karakteristik dialek Jeju:
- Dialek Jeju mungkin merupakan dialek yang paling sulit di Korea Selatan, karena memiliki bahasanya sendiri
Contoh:
a) 어서 오십시오 (eoseo osipsio) yang berarti “Selamat datang di” -> 혼저 옵서 (honjeo opseo).
b) 와서 보고 가세요 (waseo bogo gaseyo) yang berarti “Silakan datang dan lihat” -> 왕 봥 갑서 (wang bwang gapseo)Catatan: Chingu akan melihat pesan bertuliskan 혼저 옵서 (honjeo opseo) di dinding saat Chingu mendarat di bandara Jeju, jadi perhatikan baik-baik saat bepergian ke Pulau Jeju. - Mereka cenderung menggabungkan kata-kata di akhir kalimat
Di Jeju, mereka menggabungkan dua kata terakhir, jadi alih-alih ~ 었니, itu menjadi ~ 먹언.
Contoh:
a) 밥 먹었 니? Artinya “Apakah Anda punya makanan?” -> 밥 먹언?
b) 이거 했어? -> 이거 핸?
c) 알았어 -> 알안
Nah, begitulah kiranya berbagai macam dialek daerah di Korea dan perbedaannya. Mungkin jika Chingu sering menonton drama Korea atau acara di saluran televisi Korea sering mendengar beberapa dialek dari daerah tersebut ya. Apa Chingu tertarik untuk mempelajari salah satu dialek/aksen dari daerah di atas? ^^