Meskipun banyak negara mengklaim sebagai yang paling inovatif di dunia, namun hasilnya Korea Selatan lah yang dijadikan posisi pertama dalam predikat tersebut. Dilansir oleh Bloomberg dalam indeks inovasi tahunan yang menganalisis beberapa kriteria menggunakan tujuh matriks yaitu, belanja riset dan pengembangan, kemampuan kapabilitas manufaktur, dan konsentrasi perusahaan untuk teknologi tinggi. Dan juga ada produktivitas, efisiensi, konsentrasi riset, serta aktivasi hak paten.
Jika diingat kembali dalam 60 tahun yang lalu, skala kemiskinan Korea Selatan masih di bawah Bolivia dan Mozambik. Tapi sekarang pertumbuhan ekonominya sangat pesat hingga menjadi negara maju yang inovatif.
Lalu apa rahasia di balik kesuksesan tersebut?
Yups, budayanya. Korea Selatan mempromosikan budayanya melalui musik dan film/drama mereka. Jadi tidak mengherankan jika Korean vibes menjadi fenomenal di seluruh dunia. Berikut ini adalah rangkuman dari bagaimana Korea Selatan tumbuh menjadi negara inovatif yang bisa ditiru oleh Indonesia serta negara berkembang lainnya.
1. Mempekerjakan generasi muda
Lebih dari 63% pekerja di Korea Selatan adalah anak-anak muda atau yang biasa disebut Generasi Y (Gen Y). Mereka memanfaatkan tenaga kerja dan produktivitas dalam pertumbuhan ekonominya sehingga angkatan kerja di sana pun sangat produktif dan berpendidikan tinggi. Dibuktikan dari hasil studi Deloitte bahwa generasi muda menyukai tantangan baru, ambisius, dan lebih bertanggung jawab akan pekerjaannya dibandingkan generasi sebelumnya. Bisa disimpulkan bahwa Gen Y lebih produktif dalam bekerja. Maka jangan ragu lagi untuk mempekerjakan anak-anak muda.
2. Mencari bakat-bakat sesuai budaya perusahaan
Banyak perusahaan-perusahaan di Korea Selatan yang mengajukan pertanyaan tak biasa saat proses wawancara kepada calon pekerjanya, seperti berat badan, kebiasaan makan, dan lain sebagainya. Hal itu dianggap krusial karena untuk mencari tahu kecocokan antar calon pekerja dengan budaya perusahaan. Setelah itu, biasanya para manajer perusahaan akan membuat program yang bertujuan membangun loyalitas para pekerjanya untuk terus berkomitmen pada budaya inovasi.
3. Tidak berhenti belajar
Pada tahun 2010, Korea Selatan menginvestasikan 7,6% dari produk domestik bruto (PDB) untuk pendidikan. Karena mereka melihat adanya peluang dalam pendidikan untuk mendukung inovasi di sana. Menurut studi dari Boston College, lebih dari 15% masyarakat Korea Selatan mengatakan kesempatan untuk belajar dan berkembang adalah poin penting dari karir mereka. Sebuah studi juga mengatakan bahwa hubungan antara kemampuan tim dalam mempelajari dan menerapkan informasi baru dapat membuat mereka menciptakan produk inovatif yang sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh pesaingnya.
4. Tidak mudah menyerah dalam berkompetisi
Kunci dari bertahan dalam kompetisi adalah inovasi. Korea Selatan percaya bahwa siapapun bisa menjadi inovatif, tak ada batasan siapa orangnya. Berdasarkan riset dari pasar global Edelmen Berland, 92% dari masyarakat Korea Selatan mempunyai usaha kecil dan menengah sudah menjadi perusahaan besar yang inovatif. Serta, inovasi juga bisa terjadi dalam berbagai cara, mulai dari peningkatan produk dan jasa, hingga mencoba model bisnis baru. 95% warga Korea Selatan mengatakan bahwa inovasi adalah kunci utama strategis.
Ini adalah beberapa kunci kesuksesan orang Korea hingga bisa menjadi negara yang inovatif. Sikap optimisme dan gigih dalam mencapai tujuan orang Korea bisa kita tiru dan aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Atau, Chingu ingin punya pengalaman belajar langsung di Korea?
Namsan Course mempunyai program kursus singkat jika Chingu tertarik menimba ilmu di Negeri Ginseng ini. Informasi selengkapnya bisa dibaca di #KursusSingkatBahasaKoreadiKorea.