Kemungkinan sudah banyak di antara Chingu yang sudah tahu bahwa Korea Selatan memiliki sistem ujian khusus untuk masuk ke perguruan tinggi.
Di artikel ini akan dibahas apa itu ‘Suneung’ atau ujian masuk perguruan tinggi di Korea Selatan, dan apa-apa saja yang terjadi di hari itu.
Mengenal lebih jauh ujian Suneung
Pada 18 November 2021 kemarin, dengan total 509,821 siswa di Korea mengikuti Suneung, atau Korean College Scholastic Ability Test yang tersebar di 1,396 pusat tes nasional.
Image Source: koreanherald.
Suneung, adalah tonggak terpenting dalam 12 tahun studi siswa di Korea. Tes ini menentukan nasib siswa dan apakah siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk tesnya diadakan selama 8 jam yang terdiri dari 5 mata pelajaran dan diadakan mulai pukul 8.40 pagi sampai 5.45 sore. Suneung juga mirip dengan SAT di Amerika Serikat.
Di negara yang menganggap bahwa pendidikan adalah aspek terpenting dalam kehidupan, orang Korea percaya bahwa melanjutkan studi ke universitas yang bagus dapat mengarahkan mereka pada kesuksesan. Oleh karena itu, bisa masuk ke universitas terbaik adalah tujuan utama untuk para siswa sekolah menengah atas dan orang tuanya. Karena ini pula, siswa-siswa di Korea mengalami banyak tekanan untuk belajar dan mendapatkan skor yang bagus.
Image Source: kworldnow.com
Persiapan untuk ujian Suneung bahkan dapat dimulai dari level TK. Siswa sekolah menengah atas di sana memulai harinya dengan tiba di sekolah pukul 7.30 untuk belajar mandiri, memulai kelasnya pukul 9.00 sampai 16.00.
Lalu, mereka akan pergi ke kelas privat untuk persiapan ujian atau tetap di ruangan kelas sekolahnya untuk lanjut belajar lagi sampai pukul 11 malam. Dan setelah itu, mereka pulang ke rumah, mengerjakan tugas atau PR selama 2-3 jam sebelum pergi tidur. Benar-benar tidak ada waktu istirahat yang cukup sampai hari ujian datang!
Image Source: koreners.com
Di hari ujiannya, kesunyian menyapu seluruh negeri ginseng tersebut, bahkan dinginnya cuaca di sana akan membuatmu susah untuk bernapas. Semua perhatian masyarakat Korea akan berpusat kepada siswa-siswa yang mengambil ujian dan rela untuk melakukan apapun untuk mereka.
Transportasi umum, seperti subway dan bus, akan beroperasi dengan frekuensi yang lebih tinggi dari biasanya untuk memastikan agar tidak ada siswa yang terlambat untuk ujian.
Image Source: npr.org
Pekerja kantoran harus berangkat kerja lebih lambat dari biasanya, pukul 10.00, untuk menghindari kemacetan lalu lintas, memastikan siswa bisa datang ke tempat ujian tepat waktu dan lancar. Polisi juga turun ke jalan untuk membantu bila diperlukan.
The National Police Agency (NPA) mengatakan 10.000 petugas polisi akan dikerahkan untuk keamanan dan keselamatan terkait ujian Sunenung tahun ini.
Juga, 10.506 petugas akan dikerahkan untuk melindungi pengiriman kertas ujian dan lembar jawaban dari Senin hingga Kamis minggu ini, sambil menjaga tempat tes dan pusat pemrosesan lembar jawaban hingga 9 Desember.
Di hari besar ini, pelatihan militer juga akan ditunda sementara, bank dan kantor pemerintahan akan dibuka lebih lambat dari biasanya. Bahkan aktivitas penerbangan juga tidak dapat dilakukan, bus dan kereta harus beroperasi tanpa suara selama English listening skill dari pukul 13:10 hingga 13:35.
Guru diminta untuk mengenakan sepatu kets, sebagai pengganti sepatu hak tinggi untuk meminimalisir suara langkak kaki mereka saat ujian dilaksanakan. Selain itu, pasar saham dibuka lebih lambat pada hari itu, dan pekerjaan konstruksi dihentikan sementara waktu guna mencegah kebisingan yang dapat membuyarkan konsentrasi siswa.
Masyarakat Korea berkumpul untuk menyemangati siswa
Saat siswa memasuki lokasi ujian, para guru, orang tua, dan adik kelas mereka akan berbaris di depan gerbang sekolah untuk menyemangati. Di Korea, ada juga budaya memberi hadiah pada hari seperti ini. Dalam bahasa Korea, kata kerja “butda” (붙다) memiliki dua arti – berpegang teguh pada sesuatu atau lulus ujian.
Image Source: weforum.org
Oleh karena itu, keluarga, saudara, dan teman sering memberikan taffy (엿/yeot) dan/atau kue beras ketan Korea (찹쌀떡/chapssaltteok) dengan tekstur yang lengket dengan harapan agar para siswa ‘menempel’ atau lulus ujian untuk masuk ke universitas impian mereka. Dianggap sebagai takhayul, siswa akan menghindari makan sup rumput laut pada hari ujian, karena tekstur rumput laut yang licin, dan diharapkan para siswa lancar mengerjakan ujiannya.
Image Source: aljazeera.com
Selama masa ujian ini, tidak hanya siswa, tetapi juga orang tua yang merasakan tekanan. Beberapa orang tua dan anggota keluarga bahkan menghabiskan sebagian besar waktu mereka sebelum ujian di kuil dan gereja berdoa agar anak-anak mereka berhasil.
Namun, fokus, dukungan, dan harapan masyarakat telah menyebabkan ujian ini menjadi beban besar bagi siswa. Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), anak-anak antara usia 11 dan 15 di Korea memiliki tingkat stres tertinggi dibandingkan dengan negara industri lainnya di dunia.
Untuk lebih tahu banyak mengenai informasi seputar Korea dari segi pendidikan, budaya, pariwisata, dan sebagainya, cek terus website kami ya~
Dan untuk program short course di Korea sudah di-update bagi Chingu yang ingin intake Spring term 2022. Info selengkapnya bisa cek