Penginapan yang nyaman merupakan hal yang sangat dibutuhkan setiap pengunjung suatu tempat atau negara.
Terlebih lagi jika penginapan yang memiliki nilai budaya dari tempat atau negara itu sendiri menjadi daya tarik yang lebih untuk pengunjung.
Untuk Chingudeul yang butuh referensi liburan ke Korea tetapi ingin pengalaman yang berbeda dan berkesan, coba untuk menginap di temple stay aja!
Apa itu Temple Stay?
Temple stay adalah satu cara berlibur yang unik di mana pengunjung bisa mendapatkan pengalaman kultur Buddhisme Korea, mengikuti keseharian mereka, ritual, dan spritualitasnya. Dan pengunjung akan tinggal di kuil dan berpartisipasi dalam kegiatan keseharian di sana. Program ini termasuk program populer di kalangan turis lokal dan asing untuk lebih mengenal Buddhisme Korea.
Bagaimana program temple stay?
Umumnya, program temple stay mencakup pelayanan Buddha, meditasi seon, 108 sujud, dan kerja bakti. Beberapa program juga mengajarkan peserta tentang persembahan makanan monastic dan ritual upacara minum teh. Program lainnya adalah membuat lentera teratai (seni Buddha), yang melambangkan Cahaya penerang dunia yang gelap.
Rekomendasi Kuil Templestay di Korea
1) International Seon Center
International Seon Center adalah gaya modern dari Kuil Buddha di kota Seoul serta pusat pelatihan meditasi Seon (Zen) dan penyebaran Buddha. Pusat ini mengoperasikan tempat tinggal di wihara dan program vihara harian untuk menawarkan pengalaman langsung budaya Buddha Korea bagi pengunjung Korea dan internasional.
Lokasi: 167, Mokdongdong-ro, Yangcheon-gu, Seoul
2) Bongeunsa Temple
Sulit dipercaya bahwa kuil Buddha yang besar dan indah ini terletak di tengah kota metropolis yang ramai. Para turis pasti tertarik oleh keindahan dan kedamaian kuil yang mempesona ini, dan bahkan dapat menginap dengan biaya tertentu.
Lokasi: 531, Bongeunsa-ro, Gangnam-gu, Seoul
3) Jogyesa Temple
Kuil indah berwarna-warni ini adalah pusat Buddhisme Zen di Korea. Yang tak kalah indah adalah halamannya, yang dipenuhi dengan lentera semarak dan pepohonan berusia lebih dari 500 tahun.
Lokasi: 55, Ujeongguk-ro, Jongno-gu, Seoul
4) Geumsunsa Temple
Geumsunsa adalah kuil Buddha tradisional Korea berusia 600 tahun, dikelilingi oleh alam yang indah di National Park Bukhansan (Gunung Samgaksan di masa lalu) yang sangat mudah diakses dari berbagai tempat di Seoul. Geumsunsa adalah cabang dari Kuil Bum-eo sa, paroki ke-14 dari Ordo Jogye Buddhisme Korea.
Geumsunsa terletak di Gukidong, Jongnogu, di depan gunung Inwang, dekat Blue House dan Istana Gyeongbokgung. Aliran gunung mengalir dari Puncak Beebong dan Puncak Hyangrobong di National Park Bukhansan, melewati bawah Hongyaekyo (Jembatan Nirvana) di kuil, dan memberikan nuansa keindahan alam kuil, namun masih berada di pusat Seoul.
Lokasi: 137, Bibong-gil, Jongno-gu, Seoul
5) Hwagyesa Temple
Kuil Hwagyesa dibangun pada tahun 1522 (tahun ketujuh belas masa pemerintahan Raja Jungjong dari dinasti Joseon) oleh biksu Shinwol, tetapi hancur dalam kebakaran pada tahun 1618. Kuil ini dibangun kembali pada tahun berikutnya, dan diperluas pada tahun 1866 melalui upaya para Biksu; Yongseon dan Beomun. Kuil ini juga memiliki berbagai program temple stay untuk pengunjung. Kuil Hwagyesa terletak tidak terlalu jauh dari kota tetapi juga menyediakan lingkungan alam.
Lokasi: 117, Hwagyesa-gil, Gangbuk-gu, Seoul
6) Naksansa Temple
Kuil kuno ini dibangun pada tahun ke-11 pemerintahan Raja Munmu di Silla (671) oleh biksu Uisang. Kuil Naksansa adalah salah satu pemandangan utama Yangyang, dan salah satu tempat paling bersejarah di wilayah tersebut. Bersama dengan Kuil Bomunsa Ganghwa dan Pertapaan Boriam Namhae, dikatakan sebagai salah satu dari tiga pusat pemujaan Avalokitesvara di Korea.
Pemandangannya yang indah menghadap ke laut timur membuatnya mendapat tempat di delapan pemandangan Gwandong (delapan pemandangan terkenal di wilayah Yeongdong, Gangwon-do), yang didokumentasikan selama berabad-abad dalam banyak literatur dan puisi klasik. Kuil Naksansa saat ini adalah tempat dari banyak restorasi dan perluasan, dan memiliki banyak contoh warisan budaya di dalam dindingnya.
Lokasi: 100, Naksansa-ro, Yangyang-gun, Gangwon-do
7) Beomeosa Temple
Kuil Beomeosa terletak di sisi timur gunung Geumjeong, gunung terkenal di Busan. Itu didirikan oleh biksu Uisang pada tahun 678, tahun ke-18 Raja Munmu (memerintah 661-681) dari Kerajaan Silla. Ini adalah salah satu dari tiga kuil paling terkenal di wilayah Yeongnam, bersama dengan kuil Haeinsa dan kuil Tongdosa. Sebagian besar situs kuil Beomeosa asli hilang selama Perang Imjin (1592-1598) tetapi diubah pada tahun 1613 dan tetap ada hingga sekarang.
Kuil Beomeosa juga mengoperasikan program templestay bagi pengunjung untuk mempelajari lebih lanjut tentang budaya Buddha dan menemukan jati diri.
Lokasi: 250, Beomeosa-ro, Geumjeong-gu, Busan
8) Bulguksa Temple
Kuil Bulguksa merupakan peninggalan perwakilan budaya Buddha dari kerajaan Silla. Kuil ini dibangun pada tahun ke-15 pemerintahan Raja Beopheung (514-540) untuk mengharapkan perdamaian dan kemakmuran bagi semua. Kemudian dibangun kembali pada tahun 751 oleh Kim Dae-seong.
Sayangnya, kuil tersebut terbakar selama Perang Imjin (1592-1598). Usai perang, candi mengalami kerusakan parah dan sering menjadi sasaran pencurian. Mulai tahun 1920, candi terus mengalami pemugaran. Kuil ini sekarang menyimpan tujuh harta nasional dan sejumlah warisan penting tambahan dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia bersama dengan Gua Seokguram di dekatnya oleh UNESCO pada Desember 1995.
Lokasi: 385, Bulguk-ro, Gyeongju-si, Gyeongsangbuk-do
Teruntuk Chinguduel yang sedang berencana ke Korea untuk studi, ada kabar bagus buat kamu nih! ^^
Jika yang Chingu rencanakan adalah studi untuk memperdalam bahasa Korea di universitas ternama di Korea Selatan, wajib banget ikutan program konsultasi bersama Namsan Course! Kami sudah menghandle puluhan siswa yang ingin belajar sambil mempelajari budaya Korea juga.
Cek informasi selengkapnya hanya di .
Informasi lebih lanjut, bisa konsultasi bersama kami:
Email: namsankoreancourse@outlook.com
Whatsapp: 0851-0612-3684