Persiapan untuk studi di luar negeri, tentunya sedikit lebih sulit dibandikan studi di dalam negeri, apalagi jika ditambah ingin mengikuti program beasiswa. Ada banyak persyaratan dokumen yang harus dilengkapi, termasuk study plan.
Apakah Chingu sudah tahu apa itu study plan? Bagi yang belum tahu, terus simak artikel ini karena ada informasi menarik yang akan dibahas tentang salah satu persyaratan pendaftaran beasiswa ini.
Image Source: Ricinator
Apa itu study plan?
Study plan adalah dokumen yang diperlukan untuk aplikasi beasiswa yang dapat menggambarkan tujuan pelamar, tujuan pendidikannya, waktu studi yang terorganisir, dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Study plan tidak begitu diperlukan untuk setiap beasiswa, hanya beberapa di antara program beasiswa yang meminta para pelamar untuk melampirkan bersamaan dengan aplikasi pendaftaran. Namun, ada juga beberapa universitas yang meminta lampirannya dikirimkan secara terpisah. Study plan ini bertujuan guna membahas tujuan pelamar untuk belajar di luar negeri dengan beasiswa. Perencanaan waktu untuk tujuan belajar adalah kunci utama di dalam study plan. Study plan yang terjadwal dengan baik meningkatkan peluang untuk mendapatkan beasiswa.
Poin-poin penting yang wajib ada di study plan:
- Tulis nama lengkap dan latar belakang akademis
- Informasi gelar terakhir
- Hasil akademis
- Keyakinanmu tentang budaya negara tujuan studi
- Alasan untuk belajar di negara itu
- Tujuan belajar
- Rencanamu untuk mencapai tujuan / sasaran pembelajaran
- Kemampuan (skills) dan kesimpulan
Tips saat membuat study plan:
- Personalisasi setiap sesi study plan beasiswa
Tujuan pembelajaran harus dipersonalisasi untuk setiap sesi belajar. Itu artinya pelamar menyusun jadwalnya sendiri untuk minggu-minggu sibuk ataupun luang. Pemformatan semacam ini akan membantu pelamar dalam menyelesaikan ujian dan supaya bisa lebih unggul. Misalnya, belajar berjam-jam selama minggu ujian dan membaca materi lebih dulu di minggu luang adalah poin yang membuat pelamar belajar disiplin terhadap waktu. - Jaga deadline untuk tetap realistis
Study plan dengan jam belajar terus menerus tidak bisa disebut study plan yang realistis. Karena istirahat juga merupakan syarat untuk menghindari stres dan kecemasan berlebihan. Study plan yang tidak realistis dapat membawa semangat yang akan berubah menjadi stres. Lain halnya dengan study plan dengan short breaks setelah masa studi tertentu, karena dapat meningkatkan produktivitas dan meminimalkan masalah pada kesehatan mental.
Lalu bagaimana cara membuat study plan yang oke untuk apply beasiswa?
1) Tujuan dari study plan beasiswa
Untuk mempermudah dalam menulis bagian ini, cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa yang membuatmu tertarik dari budaya negara tujuan studimu?
- Mengapa ingin belajar di negara tersebut?
- Apa rencanamu untuk belajar di sana?
- Apa pendapatmu tentang institut pendidikan di negara tersebut?
- Apa tujuan pembelajaranmu di institut tersebut?
Bersamaan dengan jawaban dari 5 pertanyaan di atas, harus disertakan informasi yang relevan. Dan perlu diingat bahwa membuat study plan ini harus mudah dibaca dan ditinjau oleh panitia seleksi.
2) Time chart di dalam study plan untuk beasiswa
Time chart ini sangat membantu pelamar guna mengidentifikasi waktu terbaik ataupun terburuk untuk fokus pada studi. Membuat catatan juga selama beraktivitas sehari-hari dapat membuatmu merencanakan waktu yang tepat. Time chart bisa dikolaborasikan dengan tujuan pembelajaran sehingga mempermudah dalam perencanaan studi untuk mendapatkan beasiswa.
3) Jadwalkan semuanya ke dalam study plan
Tandai tanggal-tanggal di kalendar untuk belajar sesuai dengan time chart. Highlight di dalam kalendar akan membuatmu ingat kapan waktu untuk belajar dan terkesan penting di dalam jadwalmu.
4) Tentukan dan tulis tujuan belajar saat ini
Minggu yang sibuk membutuhkan modifikasi dalam study plan. Untuk seminggu penuh ujian, jam belajar tambahan harus ditambahkan ke bagian rencana studi. Sedangkan pada minggu yang tidak terlalu sibuk, bisa untuk mempelajari beberapa halaman atau bab sebelum kelas, ini tentunya akan sangat membantu kelancaran studi pelamar.
5) Perhatikan deadlines di dalam study plan untuk beasiswa
Time chart atau study plan hanya akan berguna apabila pelamar tetap mengikutinya dengan ketat. Sekali skip pada jadwal hanya akan membuatmu melakukannya lagi di masa depan dan itu akan mempengaruhi semua rencana yang sudah ada. Study plan yang kacau dapat menyebabkan stres, kecemasan berlebih, dan masalah lainnya. Untuk menghindari semua itu, teruslah berjalan ke depan, dan tetap ikuti jadwalmu.
Pentingnya study plan untuk pengajuan beasiswa
Sesi belajar di dalam study plan untuk beasiswa harus memiliki durasi yang wajar. Short breaks dalam study plan pun harus dimasukkan jika sesuai, karena belajar selama 6 jam tidak akan memberikanmu lebih daripada belajar 4 jam dengan istirahat 10 menit tiap jamnya. Study breaks ini akan meningkatkan produktivitas mental dengan memungkinkan otak mengelola pengetahuan yang telah dikumpulkan untuk pembelajaran yang lebih baik.
Image Source: Engin_Akyurt
Lalu jika bingung dalam persiapan studi, harus bagaimana?
No worries! Kami siap membantu dengan senang hati. 😀
Segera hubungi kami untuk mendapatkan konsultasi studi terbaik, silakan cek kontaknya berikut:
Whatsapp: 0877 8177 1496
Email: info@namsankoreancourse.com